2.1.
Sejarah Perkembangan Hidup Bakti Kristiani
2.1.1.
Lahirnya Hidup Bakti dalam Gereja
Hidup Bakti
Kristiani lahir bersamaan dengan lahirnya Gereja, yaitu pada saat Pentakosta
(Kis 2:1-47). Jemaat perdana hidup dengan memberi diri secara total kepada
Allah dan sesama (Kis 2:41-47).
2.1.2.
Abad I
Ø Muncul askese yang nampak dalam hidup selibat (pantang dari hubungan seksual) menuju kemurnian sempurna.Ø Muncul penganiayaan umat kristen, maka lahirlah para martir (bdk. penganiayaan terhadap Stefanus dan Jemaat Yerusalem, Kis 7: 54-8:3).Ø Ada perpaduan antara askese dengan kemartiran
2.1.3.
Abad II
Ø Muncul para apologet (pembela kebenaran iman Kristiani) yaitu dengan hidup suci dan hidup sebagai selibater.Ø Mereka melawan bidaah atau aliran sesat yang pada waktu itu sedang berkembang yakni Gnotisisme (Yunani, gnotis: mengetahui). Orang yang menganut aliran ini yakin bahwa keselamatan bergantung pada pengetahuan khusus yang mereka miliki yang diperoleh dari alam mistis lain, bukan dari Alkitab.Ø Penulis buku-buku apologet pada Abad II: Aristides, Yustinus, Irenius dan Antagoras.
2.1.4.
Abad III
Ø Para bapa Gereja mulai bicara tentang kemurnian yang dipersembahkan kepada Allah.Ø Pada 3 abad pertama para selibater masih tinggal di rumah sendiri. Mereka hidup di tengah masyarakat dan tanpa pakaian khusus.Ø Hidup askese: doa, matiraga, terlibat dalam pelayanan karitatif.Ø Muncul pula kerinduan untuk hidup bersama sebagai awal bentuk hidup senobit.
2.2.
Motivasi Munculnya Hidup Bakti
Ø Keidupan Kristen mengendor justru pada saat orang Kristen diberi kebebasan untuk menjalankan ibadat dan menerima banyak kemudahan dan fasilitas dari Kaisar Konstantinus Agung (Maklumat Milan, thn 313).Ø Keadaan itu membuat beberapa orang terpanggil untuk mencari dan menghayati hidup Kristen yang sejati dan mendalam.Ø Maka munculah kehidupan para rahib (pertapa) yang terpisah dari keramaian, mengasingkan diri di padang gurun, menghidupi Injil secara radikal dan hanya mencari Allah. Misalnya; St. Antonius dan St. PachomeusØ Muncul beberapa bentuk/pola hidup membiara, yaitu:
o
Anakorit (eremit): hidup bertapa
sendiri.
o
Senobit: hidup bertapa dalam satu
kelompok (komunitas)
o
Monastik: hidup senobit terpelajar.
Mereka hidup bersama dalam biara pertapaan dengan melakukan doa, tapa, kerja
tangan dan memperdalam Kita Suci, Teologi dan Filsafat.
Social Plugin